Jumat, 12 Juli 2013

Catatan Kecil

Tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, hanya tahu perasaan ini semakin hari semakin kuat. Hanya jika dia memintaku untuk menunggu saja, tanpa banyak pertanyaan pasti akan aku lakukan. Akan tetapi tidak ada kata atau apapun yang dia katakan. Ini adalah kekhawatiran terbesar yang akhir-akhir ini membelenggu.
Ini tidak boleh terjadi, seharusnya tidak pernah terjadi, tapi entah bagaimana aku sangat merindukannya.
Kenapa kita bertemu? bukankah sudah pasti ada skenario yang telah Dia persiapkan. Apapun rencananya, apapun bentuk ceritanya, apapun adegannya, apapun dialognya, kemanapun alurnya, semoga happy ending.
    Bolehkah membencinya? ingin sekali membencinya. Tapi tidak bisa. Aku tidak suka membenci orang apalagi membencinya. Atas dasar apa aku membencinya? Karena dia telah berani masuk ke dalam hidupku yang tenang, damai, tapi kemudian dia membuat semua susunan yang tertata rapi menjadi bentuk yang entah apa namanya. Dan lagi membencinya karena telah menyia-nyiakan dan mengabaikan.
    Sayangnya, perasaan benci itu terlalu sedikit dibanding perasaan lainnya.
Aku tidak suka menunggu, tapi jika dia meminta aku yakin aku bisa melakukannya. Hanya seandainya dia akan benar-benar datang.
    Ya Allah, perasaan apa namanya ini? Apa perasaan ini yang dari dulu orang-orang rasakan? Kenapa baru sekarang aku merasakannya? Apakah akan ada akhir yang indah nanti?

Sabtu, 08 Juni 2013

Apakah kamu baik2 saja? Aku tidak baik

Seaindainya jatuh cinta bisa semudah membuat artikel atau membuat puisi, mungkin sudah sejak lama aku memiliki seseorang. Sayangnya tidak semudah itu, tidak semua orang yang menjumpai bisa membuat jatuh cinta.
Tapi sekarang di saat ada seseorang yang aku pilih aku tidak pernah bisa memprediksi hatinya.
benar-benar tidak bisa diprediksi, abu-abu, terlalu abu-abu.

Kamuuu. Bisa baca ini gak?

only you, if it’s not you, I can’t be fixed. I know it, that it’s the way it should be, I know it too
I couldn’t bring myself to smile, only you can bring me to life
I can’t stop these tears, So just come like in the past
When you smiled, I was blinded by the light to that bright smile and I lost track of all thought I really miss you so much
No one can understand me, and also as of now
why to this day I still have a deep attachment to you? though they don’t get it, you have known it
I tried to forget you but, no matter how hard I tried, I keep finding myself looking for you
And even until now, I keep remembering that bright smile
Isn’t it pitiful, how did it come to be this way, I’m unable to quite forget everything altogether, There continues to exist an empty spot that refuses to be filled
It can only be filled by you
Are you doing okay? I’m not doing well, I need you








Jumat, 07 Juni 2013

Kamu.. Selalu berhasil membuatku tidak fokus

Kamu, kamu, dan selalu kamu yang selalu berhasil membuatku tidak fokus. PPL mau berakhir. Entah kenapa aku jadi takut. Dulu aku sangat ingin PPL berakhir, tapi setelah melewati semuanya aku jadi takut. Jika ditanya sudah siap berpisah, belum, dan tidak, tidak akan siap berpisah. Iya. Rasanya aku tidak akan pernah siap berpisah apalagi jika itu kamu. Terlalu banyak yang indah, terlalu banyak yang bisa dikenang. Sekarang aku bukan hanya takut untuk berpisah tapi aku juga takut bisa melupakan semua hal indah yang pernah aku alami. Ingatanku sangat kuat, tapi aku tidak pernah tahu kalau suatu saat ingatanku tidak bisa menyimpan memori semua hal indah di PPL.

Tapi, apapun yang terjadi aku ingin tetap bisa melihatmu, dan kamu masih bisa melihat aku tersenyum untukmu  ^^

Kamis, 06 Juni 2013

Teman yang Sengklek

"Kamu itu harus anggun!" begitu jawabnya saat aku bercerita apa yang aku alami.
"Uli kurang anggun apalagi ari kamu" jawabku.
"Pokonya jadi perempuan itu harus anggun" terus begitu jawabnya.
"Anggun mah penyanyi ih" kataku
"iya kamu harus anggun biar bisa go internasional" sakit jiwanya mulai kambuh.
-___-
"iihh serius ih" aku mulai agak kesal
"kamu gak liat uli udah anggun kaya putri dari kayangan" sambungku.
"iya dari kayangan yang tiba-tiba jatuh terus kelindes truk" katanya. -___-

Itulah sedikit percakapan aku dengan salah satu teman yang bisa dibilang teman baru. Dia adalah teman PPL. Entah dari mana asalnya bisa nyambung ngobrol sama dia. Celepeng. Itulah dia tapi ada saatnya ternyata dia juga bisa serius. Ngobrol apapun sangat nyaman. Dari mulai cara dia membuli, kemudian ngobrol hal yang ringan, terus ngajarin metode penelitian dan juga ngajarin berbagai hal tentang ilmu yang dia kuasai bahkan yang lebih jauh kita bisa ngobrolin hal yang pribadi. Dia ngobrolin pacarnya dan aku sendiri ngobrol tentang apa yang aku rasakan.

Ada banyak hal yang bisa aku ceritakan padanya. Dan dia selalu bisa mendengarkan dan bisa merespon apapun bentuk ceritanya. Begitulah makanya aku sampai bisa menceritakan yang pribadi padanya. Serius tapi konyol jadi bikin gak galau. Dan selalu bisa meringankan beban apapun walaupun kadang-kadang suka sok bijak tapi memang benar-benar bisa meringankan beban.

Selain bisa merespon dia itu terlalau care buat seorang teman baru. Terlalu peduli. Tapi aku bersyukur punya teman sebaik dia. Walaupun kadang dia itu sangat menyebalkan ada banyak panggilan aneh dia untukku.

Ini contohnya "Otak bengkok", "Otak sengklek", "orang geje", "orang aneh" -____-

Kemarin kita ngobrol lagi. Aku juga cerita tentang yang sedang terjadi dengan "Mr x" dan dengan sok bijak dia bilang "Semua manusia siap untuk ada di atas tapi tidak semua manusia siap untuk berada di bawah, dan kamu harus jadi manusia yang selalu siap untuk ada di bawah, biar pas tiba-tiba kamu ada di atas kamu bisa ngerasain betapa senengnya kamu" hening sebentar. Lalu aku tertawa.

Makan apa dia tadi pagi, sok bijaknya mulai. Haha. Tapi emang bener juga emang harusnya kaya gitu.

Dia juga bilang lagi. "intinya jangan terlalu pede, jalanin aja kaya biasa, jangan terlalu berharap" begitu kata dia.

Rada gimana gitu kalimat yang ini tapi yaaaa emang bener juga.
Dia selalu ingin tau siapa "Mr x" itu. haha. Tenang ada saatnya aku memberitahu dia segalanya. Tapi tidak sekarang tidak di waktu yang seperti ini.

Muka mas ancanya gak nahan bikin ngakak. Tapi hanya terimakasih yang bisa aku berikan untuk setiap bentuk kepedulian dia. Terimakasih untuk mau diminta bantu ini bantu itu, mau membelikan makan tanpa diminta, mau membelikan minum tanpa diminta, mau menemani makan. Aku pikir dia juga begitu pada pacarnya tapi ternyata dia bilang dia malu kalau sama pacarnya.

Hah?. Dia punya rasa malu juga? haha. Tapi apaun terimakasih mas anca kw. Tetaplah jadi teman yang sengklek.






Rabu, 29 Mei 2013

Menjadi Aku yang Berbeda

 "Kamu kan orangnya datar-datar aja kenapa sekarang jadi kaya gini?" kata seorang sahabat yang telah lama mengenalku.
Justru itu, aku sangat bingung, lebih dari bingung mungkin.
"Mana kamu yang dulu" begitu kata dia.
"Sejak kapan kamu bisa menghubungi cowo duluan? kamu kan anti banget" lanjutnya.
Iya benar sekali sejak kapan semuanya jadi berubah seperti ini? entahlah. Justru aku juga tidak tahu. Sejak kapan aku tidak tahu, tapi sesaat setelah dia selesai wudhu di kamar mandi  rumahku. Saat itulah aku merasa aku hanya ingin selalu melihatnya.
Iya, aku merasa menjadi orang yang berbeda, tapi aku tidak pernah keberatan dengan perubahan itu karena aku menjadi lebih positif memandang semuanya. Namun ketakutan tetap saja ada. Ketakutan akan terluka itu ada, benar-benar ada, sayangnya aku hanya bisa berharap dan bisa berusaha agar luka itu tidak pernah datang, tanpa punya jaminan luka itu benar-benar tidak akan pernah datang.

Aku memang tidak baik

Aku baik? iya tau, jawabannya gak, ada yg jauh lebih baik dari aku.

Masih numpuk di dada ternyata perasaannya. Tumpukan perasaan ini sama dengan tumpukan pertanyaan yang ada di kepala. Manusia adalah manusia. Aku adalah aku, aku terlalu biasa jadi manusia yang di atas rata-rata.
Canda tawa bersama anak-anak ternyata tidak mampu menyembuhkan segalanya. Rasa sakitnya masih ada. Pertanyaanya balik lagi, kenapa? Jika dia tujuanmu, kenapa harus menghampiri aku dulu.
Dia, dia yang mana dulu? dia yang aku kenal atau dia yang disebutkan nama tempatnya. Ah nama tempat itu bikin nyesek.